Tidak seperti printing pada kertas yang
menggunakan tinta dye, printing pada kain harus menggunakan tinta
pigmen. Juga diperlukan jumlah tinta yang lebih banyak karena sifat kain
yang daya serapnya lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang bagus
diperlukan bahan kain 100% katun, bahan kain yang mengandung katun
sampai 50% tetap masih dapat di-print tapi warna yang dihasilkan lebih
muda dan pudar karena tinta hanya bisa melekat pada bahan katunnya saja.
Yang biasa di-print menggunakan DTG adalah kaos t-shirt, celemek, handuk, sarung bantal dsb. Kain berwarna putih (atau warna muda lainnya) bisa langsung di-print. Sebelum di-print perlu di-press dulu menggunakan mesin heatpress untuk menghilangkan kelembaban dan agar bulu-bulu pada permukaan kain tidak berdiri. Setelah di-print kain harus di-press juga untuk men-setting tintanya agar melekat sempurna di kain.
Cara print DTG di kaos hitam berbeda, agar warna bisa muncul dengan jelas, printing pada kain berwarna hitam atau gelap memerlukan dasar (under-base) warna putih terlebih dahulu. Warna dasar putih (white under-base) di-print terlebih dahulu sebelum layer printing berwarna diterapkan. Karena sifat tinta putih yang berbeda dengan tinta warna lainnya, diperlukan pre-treatment dahulu pada bahan kainnya agar tinta putih dapat melekat dengan baik. Pre-treatment berupa cairan yang disemprotkan merata dan dengan ketebalan yang secukupnya pada kain, kemudian dipanaskan menggunakan mesin heat-press.
Yang biasa di-print menggunakan DTG adalah kaos t-shirt, celemek, handuk, sarung bantal dsb. Kain berwarna putih (atau warna muda lainnya) bisa langsung di-print. Sebelum di-print perlu di-press dulu menggunakan mesin heatpress untuk menghilangkan kelembaban dan agar bulu-bulu pada permukaan kain tidak berdiri. Setelah di-print kain harus di-press juga untuk men-setting tintanya agar melekat sempurna di kain.
Cara print DTG di kaos hitam berbeda, agar warna bisa muncul dengan jelas, printing pada kain berwarna hitam atau gelap memerlukan dasar (under-base) warna putih terlebih dahulu. Warna dasar putih (white under-base) di-print terlebih dahulu sebelum layer printing berwarna diterapkan. Karena sifat tinta putih yang berbeda dengan tinta warna lainnya, diperlukan pre-treatment dahulu pada bahan kainnya agar tinta putih dapat melekat dengan baik. Pre-treatment berupa cairan yang disemprotkan merata dan dengan ketebalan yang secukupnya pada kain, kemudian dipanaskan menggunakan mesin heat-press.
White Ink Maintenance System (WIMS)
Tinta putih untuk DTG diperlukan dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan tinta warna lainnya, sehingga
hampir separuh dari kapasitas penyimpanan tinta pada printer
diperuntukan bagi tinta putih. Tinta putih DTG dapat menimbulkan masalah
pada head printer, karena pigmennya yang terbuat dari bahan titanium
dioksida (TiO2) sangat mudah mengendap dan menyumbat head printer.
Kebanyakan printer DTG menggunakan kantong plastik (seperti yang
digunakan untuk menampung darah di rumah sakit) untuk menyimpan tinta
putih agar dapat diguncang-guncang atau diremas-remas secara periodik
untuk mencegah pengendapan. Beberapa printer DTG yang lebih profesional
dilengkapi dengan sistem perawatan tinta putih untuk mensirkulasikan dan
memfilter tinta putih secara otomatis.